Skip to main content

Pasar

Entah apa sebenarnya yang terjadi.

Pagi itu. Seperti biasa, pengelana mulai merapikan peralatannya. Tenda dia rapikan, tungku telah ia bungkus. Sisa api semalam juga telah dipadamkannya. Tidak ia sisakan  sedikitpun sampah di tempat ia berkemah.

Semua telah rapi. Dinaikkannya ke punggung onta semua barang dan perbekalannya. Hari ini ia akan ke kota di pinggir padang pasir itu. Ia hendak membeli perbekalan untuk mencapai kota berikutnya. Namun, karena dinar yang dimilikinya pun tinggal sedikit, dan barang untuk dibarter juga tidak ada. Ia pun memutuskan untuk tinggal sedikit lebih lama di kota itu. Rencananya ia akan bekerja.

Dicarinya pasar. Ia tidak terlalu sulit untuk menemukan pasar. Karena di kota itu, pasarnya cukup besar dan merupakan tempat bertemunya pedagang dari negeri seberang. Kecakapan pengelana dalam menghitung dan mencatat membuatnya mudah mendapat pekerjaan. Kini ia resmi menjadi asisten juru catat pedagang domba.

Ia pun tampak terbiasa dengan rutinitas barunya itu. Begitu matahari sudah setinggi galah, ia sudah tiba di pasar, siap dengan catatannya. Begitu menjelang matahari terbenam, ia membantu pemilik domba untuk memasukkan ternaknya ke kandang belakang rumah yang tak jauh dari pasar.

"Ini upah mu minggu ini. Dan ini ada sedikit susu dan roti dari istriku," pemilik domba menyerahkan beberapa keping dinar dan sebuah bungkusan kepada pengelana.

Pengelana berterima kasih dan bergegas kembali ke tendanya. Sengaja ia tidak menyewa penginapan, karena di kota itu memang ada lapangan khusus bagi para pengelana sepertinya. Lapangan itu pun sudah dilengkapi dengan sanitasi yang baik. Biaya sewanya pun murah, dan ada rumput gratis untuk para onta yang dibawa.

Ketika melewati gang pasar sebelum belokan terakhir menuju lapangan. Pengelana dihentikan oleh aroma yang ia kenal. "Tak mungkin dia," batinnya. Ia pun berlalu.

Rupanya aroma itu masih menghantui pikirannya. Masih memenuhi imajinya. Masih pula menjadi rindunya. Hanya aroma itu petunjuk yang ia punya. Naasnya, aroma itu bisa dipakai siapa saja. Bahkan seorang pria sekalipun. Tapi ada yang berbeda ketika pertama kali ia jumpa, aroma parfum itu begitu manis sekaligus berwibawa.

Aaah. Terkadang memang hidup penuh dengan lelucon seperti ini. Dapat mempermainkan siapa saja. Rasanya, pengelana itu hampir menyerah. Mengubur rindu bersama pasir. Biarkannya tercerai berai ke seluruh negeri. Agar pemilik aroma itu tau, ia mencarinya.

Serombongan kafilah datang melintas kota, melewati lapangan itu dan langsung ke arah pasar. Mata pengelana memperhatikan iring-iringan itu. Ada sesuatu yang membuatnya merasa nostalgia. Sambil menahan kantuk ia mengingat-ingat apa itu. Hembus angin makin membelainya, dan membuatnya terlelap, tanpa sadar dia - yang ditunggunya, telah lewat bersama menghilangnya matahari.

Comments

Popular posts from this blog

Hujan pun Berhenti

Entah mulai kapan hujan ini turun. Rasanya aku pun tak peduli. Kaki ini rasanya tak mau berhenti. Entahlah, sudah berapa jam pula aku berjalan. Suara deras itu masih terdengar. Menyisakan dingin yang menusuk tulang. Tak tahu berapa lama lagi tubuh ini sanggup menahannya. Dingin ini telah memaksaku berhenti. Tetes sisa hujan itu masih saja menitik, satu per satu dari ujung-ujung daun. Iramanya makin menyayat saja. Entah mulai kapan, hujan tak lagi indah. Aromanya yang bercampur tanah ini pun tak lagi menyenangkan. Menyesakkan. Adakah kesempatan itu masih ada? Adakah aku mampu bertahan? perbekalan yang tersisa hanya roti yang telah separuh dihabiskan tadi siang. Tak ada yang lainnya. Kakiku mulai mati rasa, luka itu tak lagi aku rasakan perihnya. Sekarang, mau bergerak pun rasanya tak mungkin. Inikah akhir itu? Sejenak terbayang senyum mu di balik samar temaram senja. Senyum yang ingin kumiliki seutuhnya. Senyum yang selalu ingin ku jaga. Namun begitu salah.  Pagi...

Himawari

Biarkan basah hujan turun Lepaskan aromanya, menguar Bersama rinainya Merekam jejak rindu Biarkan aku melaluinya Hamparan hatimu yang tak tahu di mana Harapku kan sampai Ketika Himawari sambut sang surya (Re)